serta bagaimana dampak-dampak pengembangan pariwisata terhadap masyarakat Kampung Tablanusu. Mengacu pada fakta-fakta di atas, maka tulisan ini berupaya mendeskripsikan tentang pengembangan pariwisata dengan judul: “Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan
Lebih Lanjut, Hudson dan Miller berpendapat bahwa mengeksplorasi hubungan antara pentingnya etika dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan dan 2 mempertimbangkan bagaimana pemahaman tentang pendekatan etis dari para pejabat pariwisata di masa depan bisa menguntungkan mereka secara efektif dalam mengelola industri di masa depan.
Strategi pengembangan pariwisata b ertujuan untuk mengembangkan produk dan pelayanan yang berkual itas, seimbang dan bertahap (Gamal Swantoro, dalam Septyana T ri,dkk, 2018).
20. Zona Wisata Pengembangan kawasan wisata alam harus mengikuti prinsip-prinsip pengembangan dan perencanaan pemanfatan kawasan terdiri dari subsistem tata ruang atau pendaerahan (zoning). Penzoningan tersebut digambarkan dalam 4 (empat) zona (Lawson dan Bovy, 1977). 21. Penataan Ruang Kepariwisataan 21.
bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatka n usaha agro (agribis nis) sebagai objek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan, pengalaman, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian.
Ekowisata merupakan konsep pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dengan tujuan mendukung pelestarian alam dan budaya serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sehingga memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Ekowisata memberikan keuntungan ganda karena mengedepankan aspek konservasi lingkungan, edukasi serta
.
bagaimana prinsip pengembangan kegiatan pariwisata