Tapisejak kemunculan virus corona, tampaknya kita bahkan sudah lupa kapan terakhir kali nongkrong bersama dengan teman-teman. Sebelum diberlakukannya PSBB pada bulan Maret, kita masih bisa nongkrong santai sambil chit chat dan mencicip aneka kuliner enak di kafe atau kedai kopi. Tapi sekarang kebiasaan nongkrong nampaknya menjadi hal yang
Bukan tulisan ini bukan ingin menyoroti tempat sampah yang sangat tidak enak dipandang yang sempat jadi bahan perbincangan tahun lalu. Tempat sampah ini sudah lama dipindahkan oleh pihak yang berwenang sehingga tak lagi mengganggu aktivitas manusia yang lewat di depannya. Tulisan ini juga bukan ingin membicarakan sampah-sampah yang
Tumpukansampah di Kali Grogol, Slipi, Jakarta Barat, dibersihkan. Sampah-sampah tersebut membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap. MENU. Berita dan Informasi Kali bersih Terkini dan Terbaru Hari ini - detikcom. Semua Berita; Berita; Foto; detikNews Jumat, 27 Okt 2017 17:14 WIB
Meskitak bisa memperlihatkan senyum, Kiki jadi percaya memakai masker tak berarti memutuskan interaksi. Ketika sampai di luar, tiba-tiba angin datang membawa debu. Gawat, Kiki alergi debu! Ia hanya bisa menutup mata dan siap-siap bersin atau batuk. Eh, tapi, ia tak merasa sesak atau ingin bersin.
Berikutulasan lengkap soal dan jawaban belajar TVRI kelas 1-3 SD hari Jumat 5 Juni 2020, materi Sahabat Pelangi: Senam Irama. Berikut ulasan lengkap soal dan jawaban belajar TVRI kelas 1-3 SD hari Jumat 5 Juni 2020, materi Sahabat Pelangi: Senam Irama. Kamis, 4 Agustus 2022; Cari. Network. Tribunnews.com;
Biayapenunjang operasional ini diberikan kepada kepala daerah setiap 3 bulan dengan jumlah yang sama yaitu masing-masing Rp. ,-. Dalam triwulan terakhir yaitu bulan Oktober-Desember 2012 rincian alokasinya adalah sebagai berikut: 1. Diberikan kepada Gubernur sebesar Rp. 2.457.000.000,- (untuk tiga bulan)
. JAKARTA, - Krisis air bersih masih dialami warga DKI Jakarta di wilayah Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur. Terdapat dua RW yang mengalami kekeringan air, yaitu RW 03 dan RW 05. Sudah sebulan ini, warga di sana mengalami krisis air bersih. Kebutuhan air untuk mandi atau cuci pakaian menjadi sulit air bersih itu terjadi kemungkinan karena musim kemarau berkepanjangan dan kontur tanah di wilayah kedua RW yang tinggi. Pengamat Tata Kota dari Universitas Trisakti Nirwono Joga mengatakan, Jakarta seharusnya tidak akan mengalami kekeringan atau krisis air bersih jika potensi sumber daya air yang ada dapat dikelola dengan baik. Menurut Nirwono, kelebihan air yang melimpah saat musim hujan tidak dikelola dengan baik sehingga terbuang percuma ke juga Demi Air Bersih, Warga Bambu Apus di Jakarta Timur Rela Begadang "Sebenarnya Jakarta tidak perlu mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih jika semua potensi sumber daya air yang ada dikelola dengan baik. Banjir di musim hujan menunjukkan Jakarta kelebihan air melimpah yang tidak terkelola dengan baik sehingga terbuang percuma ke laut," kata Nirwono kepada wartawan, Kamis 24/10/2019. Saat musim hujan, air yang melimpah itu seharusnya dapat dikelola dengan baik di seluruh waduk atau embung yang ada di Jakarta. Jika terkelola dengan baik, air di dalam waduk atau embung itu bisa menjadi cadangan air saat kemarau. "Harusnya musim hujan dioptimalkan untuk memanen air ditampung di semua situ, danau, embung, waduk di DKI yang berjumlah 109, serta 13 sungai utama yang dikelola bebas sampah dan limbah serta ditampung sebagai sumber air bersih. Kalau masih kurang sudah ada teknogi desalinasi air laut di pantai utara Jakarta yang berlimpah. Halaman parkir dan taman juga bisa disediakan kantong-kantong air cadangan," ujar Nirwono. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA, - Anak-anak tampak asik bermain air di sebuah foto yang diunggah akun Facebook Dinas Kebersihan DKI Jakarta. Anak-anak berjumlah lebih dari lima orang itu riang bercanda di atas Kali Baru Barat, Pancoran, Jakarta Selatan. Dinas Kebersihan menyebut keceriaan di wajah anak-anak saat bermain di kali-kali Jakarta kembali terlihat setelah kegiatan bersih-bersih sungai yang digalakkan Pemprov DKI Jakarta berbuah manis. "Perlahan tapi pasti, keceriaan itu akan dapat dirasakan oleh anak-anak kecil dengan bermain air di kali yang ada di Jakarta. Ya, inilah wajah-wajah polos yang sedang asik bermain air di kali baru barat, Pancoran-Jakarta Selatan. Selasa 17 Mei 2016," tulis Dinas Kebersihan DKI Jakarta di akun Facebooknya, Selasa. Foto itu mendapat banyak komentar. Para netizen menilai Dinas Kebersihan DKI Jakarta bekerja cukup baik. "Kalo lihat upload poto dari sudin kebersihan DKI, perasaan saya rasanya nyamaaann dan caiiiirr...banget," tulis Mutiara Juniarti Sianturi melalui akun facebooknya, Jakarta, Selasa. Namun, Pemprov DKI Jakarta tak bisa bekerja sendiri. Warga juga turut membantu menjaga kebersihan sungai salah satu caranya dengan tidak membuang sampah sembarangan."Saya juga berharap apa yang sudah dicapai saat ini oleh sudin kebersihan DKI kiranya akan berkelanjutan terus," sambung Mutiara. Komentar lainnya datang dari akun Felisianus Yudhi Lesmana. Ia mengaku teringat dengan kondisi sungai di Jakarta di tahun 1970 hingga 1980an. Saat itu, ikan masih bisa didapatkan dari sungai di Jakarta. "Jadi teringat masih kecil dulu di era tahun 70 sampai 80, pulang sekolah nggak ada lauk, cari ikan sepat di rawa dan sungai, bawa pulang terus bakar ikan. Kalo sekarang yang ada cuma ikan sapu-sapu," tulis Felisianus. Harapan lainnya juga ditumpukan pada warga DKI Jakarta agar sadar menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah dan racun limbah ke sungai. Tujuan lainnya agar ekosistem di sungai Jakarta terjaga, termasuk kehidupan ikan-ikan di dalamnya. "Terus tiap tahun ajaran baru tiap satu siswa lepas satu ekor ikan ke sungai, maka kelak cucu-cucu kita bisa makan ikan hasil tangkapan dari sungai.." tulis Mutiara lagi. Pemprov DKI kini tengah gencar melakukan pembersihan di sungai-sungai Jakarta. Aksi itu untuk mewujudkan DKI Jakarta bebas sampah di tahun 2020. Kompas TV Lurah Rekrut Warga Jadi Petugas PPSU Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Oleh Atep Afia Hidayat โ DKI Jakarta memiliki luas wilayah daratan 661,52 km persegi dan lautan km persegi. Berdasarkan Sensus Penduduk 2010 berpenduduk 9,6 juta jiwa. Itu penduduk resmi yang berdomisili di Jakarta, belum termasuk para komuter dari Bodetabek dan daerah lainnya. Di wilayah DKI Jakarta mengalir beberapa sungai seperti Kali Angke, Kali Pesangrahan, Kali Grogol, Kali Krukut, Kali Cedeng, Kali Sunter, Kali Ciliwung, Kali Cipinang, Kali Buaran, Kali Cakung, dan sebagainya. Yang menjadi obyek Kamkasih atau Prokasih hanya sebagian saja, belum seluruhnya. Padahal kondisi ekologi semua sungai tersebut amat memperhatikan, tercemar berat. Dengan demikian, sudah selayaknya Kampanye Kali Bersih Kamkasih dan Program Kali Bersih Prokasih di perluas, hingga mencakup semua sungai yang ada di DKI Jakarta. Baik secara kualitas atau kuantitas Kamkasih dan Prokasih layak diperluas, lebih di masyarakatkan, hingga sasarannya benar-benar tercapai. Sungai merupakan faktor pendukung kehidupan, terutama menyangkut sumber daya perairan. Apalagi untuk wilayah DKI Jakarta yang menyandang beban semakin berat, karena tekanan jumlah penduduk dan industrialisasi. Pencemaran sungai-sungai di wilayah DKI Jakarta sudah jauh melampaui ambang batas. Hal itu tak lain karena masih rendahnya kepatuhan pengusaha dan masyarakat luas terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Atau mungkin saja berbagai perangkat hukum tersebut belum benar-benar di kenali atau belum populer. Untuk berkembangnya sadar hukum terlebih dahulu harus ada upaya pengenalan, melalui penyuluhan atau pendidikan dan latihan. Untuk terwujudnya masyarakat yang sadar lingkungan darling harus ada upaya yang di tempuh, mulai dari memasyarakatkan sadar hukum lingkungan, hingga pemberian sanksi dan hukum yang tegas terhadap para pelanggar. Sungai-sungai di DKI Jakarta harus di selamatkan, dan hal tersebut merupakan tanggung jawab semua pihak, siapa pun tanpa kecuali berhak mengamankannya. Data sekitar awal tahun 1990-an saja menunjukkan, Ciliwung mendapatkan suplai limbah tak kurang dari kg per hari, berasal dari 10 pabrik. Belum lagi berkubik-kubik sampah rumah tangga. Begitu pula kali Cipinang dialiri limbah kg setiap hari, berasal dari 32 pabrik. Lantas, bagaimana dengan kondisi saat ini ? Sebenarnya hal tersebut tak bisa di biarkan berlarut larut. Bagaimanapun keberadaan sebuah sungai menyangkut kepentingan orang banyak, sungguh tidak bermoral mengotori dan meracuninya. Sudah selayaknya, setiap industriawan ada di DKI Jakarta mematuhi SK Gubernur DKI mengenai baku mutu air limbah. Agar operasional di lapangan bias berjalan sepenuhnya, Bapedal Badan Pengendali Dampak Lingkungan harusa menjalankan fungsinya dengan optimal. Dengan kehadiran Bapedal, Pemda DKI Jakarta diharapkan lebih cepat tanggap dan lebih mampu bertindak tegas terhadap para pencemar sungai. Apalagi dengan adanya perusahaan Daerah Pengelolaan Air Limbah PD PAL seolah merupakan jawaban yang tepat. PD PAL memang di perlukan, mengingat ada puluhan ribu industri yang ada di wilayah DKI Jakarta, di hasilkan limbah padat jutaan meter kubik, gas jutaan meter kubik, dan cair ratusan ribu meter kubik. Sebagian besar limbah cair tersebut dialirkan ke sungai-sungai, baik melalui proses waste water treatment atau langsung. Kamkasih atau Prokasih DKI Jakarta hanya akan benar-benar berhasil jika mendapat dukungan segenap anggota masyarakat. Bagaimanapun semua sungai tersebut merupakan jaminan untuk kelangsungan hidup, terutama menyangkut pemenuhan kebutuhan air. Apalagi mengingat cadangan air bawah tanah ground water yang makin menipis, bahkan di beberapa kecamatan di Jakarta Utara dan Barat, air tanah sudah payau, keruh, asam dan asin karena rembesan air laut. Sekali lagi, Kamkasih dan Prokasih bukan hanya program milik Pemda DKI Jakarta, Bapedal, KLH atau pemilik pabrik, tetapi juga merupakan program seluruh warga DKI. Sudah selayaknya perdikat sebagai provinsi bersungai jernih bisa dicapai. Suatu saat, selain jernih airnya, sungai-sungai di Jakarta bisa dimanfaatkan untuk sarana transportasi dan pariwisata, sebagaimana di Amsterdam. Daya dukung lingkungan Jakarta sudah terlampaui. Artinya seumberdaya lingkungan atau alam sudah tidak mampu lagi mendukung kehidupan yang ideal bagi penduduk. Kondisi lingkungan DKI Jakarta telah mengalami degradasi, hingga berbagai ekosistem seperti sungai, laut pantai, sudah tercemar berat. Begitu pula dengan udara Jakarta, kualitasnya menurun drastis. Selain Kamkasih dan Prokasih di tuntut adanya program udara bersih, program pantai bersih, program permukiman bersih, dan sebagainya. Di antara ekosistem terdapat keterkaitan erat. Sebagai contoh di antara ekosistem sungai dengan pantai yang menjadi muara saling berpengaruh. Program kali bersih layak di perluas menjadi program lingkungan bersih Prolingsih. Atep Afia Sumber Gambar
Jakarta - Membayangkan sungai atau kali yang ada di Jakarta, mungkin yang terbayang adalah hitam, bau dan penuh sampah. Tapi tidak rupanya jika aliran sungai itu dikelola dan ditata menjadi taman nan asri. Salah satunya di itu terletak di kawasan Rasuna Epicentrum, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Lokasinya memang tidak di pinggir jalan, tapi kawasan bisnis di mana berdiri Bakrie Tower, Epiwalk, Plaza Festival dan yang mengunjungi lokasi Kamis 3/8/2015, melihat sungai yang disulap menjadi taman itu terbentang sekitar 500 meter dengan lebar sekitar 8 meter. Pada sisi kiri taman adalah Bakrie Tower, Epiwalk dan satu gedung yang masih dibangun. Sementara seberangnya Apartemen Taman Rasuna. Foto M IqbalSungai itu sebenarnya adalah aliran kali Code yang dibendung. Di kiri kanannya disulap menjadi taman indah seperti tampak pada foto. Tidak ada lahan parkir umumnya taman di Jakarta, karena memang taman ini diperuntukkan untuk menghiasi kawasan berdiri rindang di sisi-sisi sungai, dipercantik dengan rerumputan dan bunga nan asri. Tempat duduk juga tersedia. Lampu-lampu taman dirancang unik membentuk angka 7. Lalu di pinggir sungai berdiri pagar setinggi sekitar 1,5 melihat airnya, tampak berwarna hijau dan tak tercium bau. Tak ada sampah mengambang, hanya dedauan kecil yang jatuh. Bukan itu saja, sungai itu rupanya memiliki banyak ikan. Terlihat ikan-ikan itu muncul di permukaan air yang mayoritas jenis ikan di sungai/Foto M IqbalSebuah papan peringatan di pagar sungai menampilkan tulisan "No Fishing" atau dilarang menangkap ikan. Di tengah aliran airnya, ada dua jembatan yang memotong sungai Epicentrum untuk menghubungkan apartemen dengan diketahui, sungai ini tidak mengalir karena dibendung dengan pintu air yang memisahkan dengan aliran sungai terusannya. Itulah yang menyebabkan ikan bisa ditanam di dalam penggalan sungai itu, tidak kabur ke aliran terusannya. Teknik pembendungan ini dilakukan karena sungai dan taman ini dirancang untuk fasilitas bisnis. Jika berjalan ke ujung pintu air yang merupakan batas "bendungan", terlihat jelas aliran asli air yang berwarna hitam, bau dan ada petugas kebersihan menyebut, aliran air kali Code yang sebenarnya dialihkan di sisi sungai Epicentrum secara terpisah. Aliran itu berada di bawah taman yang menjadi pedestrian dan tempat M IqbalTaman itu memang tampak sangat terawat. Sekitar 5 orang petugas kebersihan tampak tengah menyapu dan membersihkan taman sekitar pukul WIB. Dua orang lainnya menyirami taman melalui mobil tangki air bertuliskan 'Taman Rasuna'.Apakah benar-benar terawat? Tidak juga. Rupanya secantik apapun taman tak luput dari tangan usil manusia. Beberapa coretan dan grafiti terlihat jelas di beberapa lantai taman dan papan yang menuliskan dilarang memancing ikan tadi. Terlepas dari tangan usil itu, keberadaan penggalan sungai ini membuktikan bahwa kita punya potensi untuk menciptakan sungai yang bersih dan cantik, yang bisa menjadi public area space yang diidamkan pemerintah dan masyarakat. Mungkinkah sungai-sungai di Jakarta juga bisa disulap seperti Sungai Epicentrum river walk yang bersih ini? bal/dra
JAKARTA, - Air bersih merupakan salah satu kebutuhan utama bagi masyarakat, tak terkecuali warga DKI Jakarta. Namun sepertinya krisis air bersih masih menjadi satu dari sekian banyak permasalahan Ibu Kota yang harus dibenahi. Nyatanya, masih ada warga yang kesulitan mendapatkan air dan harus mencari cara untuk memenuhi kebutuhan air setiap yang dialami warga Sunter Agung yang bermukim di Jalan Ancol Selatan RT 07 RW 03, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mereka masih menggunakan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan pantauan Senin 11/10/2021, setidaknya terdapat dua sumur yang berada di tengah permukiman warga. Baca juga 4 Tahun Anies Baswedan Menanti Kemegahan Jakarta International Stadium Satu terletak di pinggir jalan gang kecil, satu lagi tepat berada di depan rumah warga. Akses untuk mengambil air sumur terbilang cukup sulit. Warga harus membawa sendiri ember atau dirigen dengan kedua tangannya melewati gang sempit. Warga setempat, Sumiyati 55, mengaku bahwa wilayahnya memang kerap mengalami krisis air di rumah. Banyak warga mengandalkan air sumur untuk mencukupi kebutuhan air mereka. "Sumur ini dipakai kalau ada kebutuhan saja, kalau air mati ya air sumur yang dipakai. Sumur punya warga setempat, warga yang bikin," kata Sumiyati kepada "Sering kesulitan air, setiap hari krisis air kalau di sini. Jadi air PAM galirnya kalau malam aja, di atas jam 12. Untuk memenuhi kebutuhan ya itu pakai air sumur," sambungnya. Sumiyati bahkan membuat tempat penampungan air bawah tanah di rumahnya. "Sekarang saya pakai air PAM juga, tapi saya pakai tampungan bawah tanah. Ya karena airnya susah jadi pake tampungan bawah tanah karena lebih rendah jadi airnya cepet ngalir. Saya pakai tampungan atas bawah," tuturnya. Baca juga 4 Tahun Kepemimpinan Anies, Angka Kemiskinan Jakarta Meningkat Akibat Pandemi Covid-19 Sumur yang berada dekat kediaman Sumiyati memiliki kedalaman sekitar 15 meter. Airnya pun nampak cukup bening dan tidak berbau. Tak heran, Sumiyati dan warga lainnya masih menggunakan air sumur untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. Sumiyati bercerita, sumur tersebut sudah menjadi sumber air bagi warga setempat sejak puluhan tahun lalu. Kata dia, beberapa tahun silam, ada kamar mandi yang dibangun dekat sumur untuk warga setempat. Namun, saat ini sudah dibongkar menjadi rumah kontrakan. Selang 10 meter dari rumah Sumiyati, terlihat seorang warga lainnya, Iyus 52 sedang menimba air di sumur yang berada tepat di depan rumahnya. Senada dengan Sumiyati, Iyus juga membenarkan bahwa warga setempat sering merasa kesulitan memenuhi kebutuhan air. Oleh sebab itu, sumur menjadi sumber air bagi dia dan warga 07 lainnya. "Sampai saat ini masih pakai air sumur, ledeng tetep ada, tapi kebiasaan orang sini masih pakai air sumur, karena ini kan airnya cukup bersih, dan tawar. Enggak payau atau bau," ucap Iyus."Jadi sumber air buat warga di sini. Sering kalau krisis air mah di sini. Air PAM-nya kecil, jadi orang pada ngambil air sumur," lanjutnya. Baca juga Pencapresan Anies 2024 Masih Gelap Gulita Iyus menambahkan, air sumur biasanya dia gunakan untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Sementara untuk kebutuhan memasak, dia tetap menggunakan air PAM atau membeli air galon isi ulang. Sebelumnya, krisis air juga sempat dirasakan warga RW 12, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara pada September 2021 lalu. Selama berhari-hari air di rumah mereka keruh dan berbau, serta beberapa di antaranya mengalami mati total. Salah satu warga, Puji 53 mengaku air di rumahnya tidak mengalir sejak Minggu 19/9/2021. โDari hari Minggu airnya mati, Ada juga yang airnya ngalir tapi keruh,โ kata Puji Rabu 22 September 2021. Sebagian dari warga yang kekurangan air terpaksa harus membeli air galon isi ulang untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari. โYa terpaksa beli air galon soalnya airnya bau, enggak bisa dipakai buat apa-apa. Sehari bisa 10 galon itu, satunya Rp ucap Maria 61 warga lainnya. Dengan begitu, dalam satu hari Maria bisa menghabiskan biaya sebesar Rp untuk membeli air bersih. Ia pun mengeluh harus mengeluarkan biaya lebih mahal untuk mencukupi kebutuhan mereka. Tak lama kemudian pihak Aetra memberikan keterangan bahwa krisis air yang melanda warga setempat terjadi karena adanya kebocoran pipa. Pada hari yang sama, pihak Aetra langsung mengirimkan satu mobil tangki air untuk dibagikan kepada warga secara gratis. Janji kampanye Anies Ketersediaan air bersih menjadi salah satu isu yang disorot Anies Baswedan dalam janji kampanyenya ketika Pilkada DKI Jakarta 2017. Pengolahan dan distribusi akses air bersih ke warga, menurut Anie dan pasangannya ketika itu, Sandiaga Uno, belum dikelola dengan serius pemerintahan sebelumnya. Dalam pemaparannya disebutkan, Pemerintah memang menggratiskan pemasangan pipa PAM. Namun warga yang memanfaatkan tidak bertambah signifikan, hanya 8,1 persen dari total 10,3 juta penduduk. "Warga masih mengeluhkan buruknya pelayanan dan kualitas air bersih airnya kecil dan berbau yang disalurkan," tulis pihak Anies-Sandi dalam situs "Penghentian kebocoran produksi air bersih dalam penyaluran belum signifikan dari tahun ke tahun," tulisnya. Solusi yang ditawarkan, pipanisasi berjalan dengan peningkatan jumlah pelanggan sebesar 200 persen dari jumlah pelanggan tahun 2015, dengan implementasi bertahap yang dimulai dari daerah dengan akses dan kualitas air terburuk. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
JAKARTA, - Pendiri dan Pimpinan Indonesia Water Institute IWI Firdaus Ali mengatakan selama pandemi Covid-19 kebutuhan air masyarakat di Indonesia meningkat hingga tiga kali lipat. "Kebutuhan terhadap air bersih meningkat dengan sangat signifikan sampai tiga kali lipat di tengah krisis akibat Pandemi Covid-19," kata Firdaus dalam diskusi virtual Indonesia Water Institute, Senin 22/03/2021. Menurutnya, pandemi Covid-19 mengakibatkan semakin banyaknya konsumsi masyarakat akan air, terutama untuk kebutuhan mencuci tangan, mandi, dan kebutuhan lainnya sebagai upaya untuk menghindari juga Indonesia Krisis Air, Tingkat Ketersediaan Terendah di Asia Tenggara Hal ini sekaligus menambah tantangan baru bagi peradaban kita, karena penerapan protokol kesehatan. Akses air bersih menjadi penting untuk menerapkan anjuran mencuci tangan dan mengurangi risiko penyebaran virus. Firdaus menjelaskan pada 11 Februari 2021 lalu IWI melaporkan hasil penelitian yang dilakukan selama Oktober-November tahun 2020 tentang kebutuhan air bersih masyarakat di Indonesia. Hasilnya, sepanjang tahun 2020 selama terjadinya pandemi Covid-19 terjadi peningkatan kebutuhan masyarakat akan air yang mencapai 995 liter sampai liter per hari per rumah tersebut meningkat dari kebutuhan air pada kondisi normal yang hanya mencapai 415 liter sampai 615 liter saja per hari per rumah tangga. Baca juga Jokowi Resmikan SPAM Umbulan yang Dibangun Medco Energi dan Bangun Cipta "Jadi dengan adanya peningkatan aktivitas hygiene dan sanitasi, kebutuhan air bersih meningkat hingga tiga kali lipat dari kondisi sebelum pandemi," kata Firdaus. Beban pengeluaran masyarakat untuk mendapatkan air bersih juga meningkat lima kali lipat dibandingkan kondisi normal. "Dan ini terjadi ketika di mana masyarakat kita kehilangan sebagian pendapatan mereka, bahkan pekerjaan mereka dan peningkatan kebutuhan air ini menambah spending mereka," ujarnya. Tak hanya pemerintah, masyarakat terutama generasi Z yang merupakan populasi terbesar yakni 27,98 persen dari 272 juta penduduk Indonesia harus ikut menjaga kelangsungan ketersediaan air bersih di Indonesia. Hal itu penting agar kebutuhan air bersih di Indonesia dapat terus terpenuhi sehingga ke depan Indonesia dapat terbebas dari krisis air bersih. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
apa kamu setuju dengan adanya kali bersih di jakarta